Cara Kerja Baterai Mobil Listrik
Cara Kerja Baterai Mobil Listrik | Baterai merupakan komponen vital kendaraan listrik. Mobil listrik menggunakan baterai sebagai sumber bahan bakar. Energi yang digunakan motor untuk memutar roda disimpan di sini. Baterai diperlukan agar kendaraan listrik dapat beroperasi.
Hari ini, kita akan mengupas semua yang perlu diketahui tentang baterai mobil listrik, dari cara kerja hingga kegunaannya, jenis, serta manfaat dan kekurangannya. Mari kita lihat berbagai jenis baterai mobil listrik sebelum kita melanjutkan uraian ini.
Jenis Baterai Mobil Listrik
Di dunia sekarang ini, ada banyak sekali jenis baterai mobil listrik yang dikategorikan berdasarkan bahan yang digunakan dalam produksinya. Berikut ini adalah beberapa jenis baterai mobil listrik terpopuler:
- Baterai ion lithium
- Baterai Solid-State
Saat ini, Lithium-Ion adalah baterai yang paling umum digunakan pada mobil listrik. Sekarang mari kita bahas lebih dalam lagi dari kedua jenis baterai tersebut.
Baterai Lithium-Ion
Katoda, anoda (elektroda), separator, dan elektrolit adalah komponen baterai lithium-ion. Sedangkan untuk kebanyakan baterai, sifat kimianya hampir sama semua. Mari kita lihat cara kerjanya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang baterai lithium-ion ini.
Cara Kerja Baterai Lithium-Ion Di Mobil Listrik
Ion litium mengalir dari elektroda negatif ke elektroda positif dalam baterai Li-ion. Ketika baterai diisi, ion litium bergerak menjauh dari elektroda positif ke elektroda negatif dan tetap berada di sana. Demikian pula, Elektroda bereaksi dengan elektrolit membentuk lapisan / pemisah awal SEI (Solid Electrolyte Interface) saat baterai mobil listrik pertama kali diisi.
Ini mengurangi kapasitas baterai dengan jumlah kecil, dan prosesnya disebut Kehilangan Formasi. Namun, pembentukan awal lapisan SEI ini memfasilitasi baterai untuk diisi dan dikosongkan ribuan kali tanpa elektroda bereaksi dengan elektrolit.
Mengapa Baterai Lithium-Ion Digunakan Dalam Mobil Listrik?
Seperti disebutkan di atas, baterai mobil listrik umumnya terdiri dari sel lithium-ion. Ini banyak digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut:
- Kepadatan Energi Tinggi: Sel ion litium dapat menyimpan energi dalam jumlah besar sambil mempertahankan ukurannya yang ringkas. Hal ini memungkinkannya untuk mengonsumsi lebih sedikit ruang, sehingga memberikan lebih banyak ruang bagi pembuat mobil untuk memanfaatkannya.
- Siklus Pengisian Lebih Tinggi: Setiap kali baterai diisi ulang dan dikosongkan, ini dikenal sebagai siklus Pengisian. Semua baterai menurun setelah setiap siklus. Namun, baterai Lithium-ion dapat diisi ulang beberapa kali dengan sedikit degradasi.
- Risiko Kebakaran Rendah: Baterai lithium-ion memiliki salah satu konfigurasi yang paling stabil. Oleh karena itu, baterai tidak mudah terbakar sehingga aman digunakan.
Contoh Baterai Lithium Ion
Tesla Model 3 adalah contoh mobil listrik yang menggunakan baterai lithium ion. Mobil ini dirancang untuk memiliki lebih dari 1.300 siklus pengisian. Ini berarti Model 3 dapat dengan mudah melakukan perjalanan 300.000 mil sebelum mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan daya baterai yang signifikan.
Komposisi kimia baterai mobil listrik juga terus berubah seiring berjalannya waktu. Saat ini Tesla menggunakan kombinasi Nickle-Manganese-Cobalt dengan perbandingan 8: 1: 1. Komponen paling mahal dalam kombinasi ini adalah Cobalt.
Menurut laporan baru-baru ini, Tesla berencana untuk mengurangi proporsi Cobalt dalam baterai mobil listriknya di masa depan. Ini akan membantu membuat EV yang akan datang sangat terjangkau.
Baca juga: Tipe dan jenis mobil listrik yang ada di pasar saat ini
Baterai Solid-State
Tidak seperti baterai biasa, Baterai Solid-State tidak memiliki elektrolit cair di antara elektroda. Sebaliknya, ada elektrolit padat, sebagian besar berupa gelas atau bahan lainnya.
Keuntungan Baterai Solid State
Menurut para ahli, Baterai Solid State memiliki beberapa keunggulan dibandingkan baterai Li-ion konvensional.
- Kepadatan Energi Lebih Tinggi: Menurut John B. Goodenough, pelopor di bidang baterai lithium-ion, Solid-State Battery memiliki kepadatan energi hampir 3 kali lebih banyak daripada baterai lithium-ion.
- Murah: Baterai Solid-State jauh lebih terjangkau daripada baterai lithium-ion.
- Lebih Aman: Baterai Solid-State dapat berfungsi pada berbagai suhu. Karena itu, tidak mudah terbakar bahkan dalam suhu ekstrim sehingga aman digunakan.
Masalah Baterai Solid State
Meskipun para ilmuwan selalu memberikan respons yang sangat positif pada baterai solid-state, baterai tersebut masih belum siap untuk digunakan di EV.
Baterai solid-state masih dalam tahap pengembangan dan banyak perusahaan sedang mengerjakannya. Oleh karena itu, diperlukan empat hingga lima tahun agar teknologi tersebut dapat digunakan secara komersial. Setelah teknologi dioptimalkan dan berfungsi, kita berharap dapat menggantikan baterai lithium-ion.
Di Mana Baterai Dipasang Di Mobil Listrik?
Kebanyakan kemasan baterai lithium-ion memiliki berat yang signifikan. Baterai biasanya diletakkan di bawah lantai mobil.
Paket baterai yang berat menambah bobot kendaraan listrik secara signifikan, tetapi juga memberi mereka pusat gravitasi yang sangat rendah. Yang, pada gilirannya, memberi mereka tumpangan yang sangat ditanam. Namun, pada beberapa mobil listrik, baterai juga dipasang di kap depan.
Itulah seklumit ulasan tentang baterai mobil listrik, dari cara kerja hingga kegunaannya, serta manfaat dan kekurangannya. Semoga ulasan ini bermanfaat buat Agan. Terima kasih atas kunjungannya dan jangan lupa share juga ke teman-teman Agan yach.