Perbedaan Rapid Test Antigen dan PCR
Kita tidak siap saat itu, ketika virus yang tidak diketahui asalnya pertama kali muncul di Wuhan, Cina dan dalam waktu kurang dari dua bulan, menyerang lebih dari 150 negara, menginfeksi ratusan ribu orang di seluruh dunia dan menyebarkan kepanikan dan kekacauan di mana-mana.
Pada Maret 2020, WHO menyatakan wabah itu sebagai pandemi global dan menamai virus corona baru "COVID-19", yang telah mendatangkan malapetaka sejak saat itu. Ya, kita tidak siap saat itu, tetapi kita siap sekarang. Pada tahap awal epidemi, pilihan pengobatan klinis dan diagnosis COVID-19 dengan cepat berubah dan membingungkan.
Baca juga: 6 Aplikasi Pemantau Corona virus Gratis Terbaik Untuk PC Windows
Saat ini, ikatan medis dan sains telah memahami bahwa akumulasi data, pemahaman tentang COVID-19, dan pentingnya pengujian yang andal untuk menahan penyebaran virus menjadi semakin jelas.
Apa itu Rapid Test Antigen COVID-19?
Rapid Test Antigen, yang biasa disebut rapid test, adalah jenis tes diagnostik yang mendeteksi keberadaan segmen protein atau antigen untuk virus SARS-CoV-2. Biasanya digunakan untuk diagnosis penyakit pernapasan, tes cepat mencari protein khusus untuk virus SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit virus corona baru.
Tes antigen cepat adalah alat diagnostik portabel yang dapat dioperasikan langsung oleh dokter atau bahkan pasien sendiri. Kemajuan terbaru dalam virologi klinis seperti tes antigen cepat telah memudahkan untuk mendiagnosis penyakit menular, seperti COVID-19, dalam pengaturan klinis dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat.
Tes antigen relatif ekonomis daripada teknik molekuler tetapi seringkali kurang sensitif. Ini digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki infeksi COVID-19 aktif atau sebelumnya berdasarkan spesimen usap nasofaring. Tes dilakukan untuk mengidentifikasi protein spesifik pada permukaan virus, tetapi karena sensitivitasnya yang rendah, sehingga sering menghasilkan hasil negatif palsu.
Apa itu Tes PCR?
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah pendekatan yang relatif baru untuk mendeteksi patogen baru langsung dari spesimen klinis. PCR adalah metode diagnostik untuk pengujian dan deteksi virus SARS-CoV-2. Ini adalah teknik in-vitro untuk amplifikasi DNA menggunakan teknik laboratorium yang disebut PCR. Ini adalah versi sederhana dari proses replikasi DNA yang terjadi selama pembelahan sel.
Tes mencari keberadaan RNA virus yaitu materi genetik virus. Ini menggunakan amplifikasi gen untuk mendeteksi keberadaan asam nukleat dari agen infeksi individu, dan teknologi ini mampu mendeteksi beberapa patogen dari spesimen pasien tunggal. Sampel cairan diambil dari usap hidung pasien dan hasilnya mungkin tersedia dalam beberapa menit tergantung pada berbagai faktor. Tes PCR menjanjikan spesifisitas yang tinggi.
Baca juga: Perbedaan Antibiotik dan Vaksin
Perbedaan Rapid Test Antigen dan PCR
Berikut beberapa perbedaan Rapid Test Antigen dan PCR COVID-19 berdasarkan metode yang digunakan, waktu penyelesain dan spesifisitas.
Metode yang digunakan:
Rapid test Antigen yang biasa disebut rapid test adalah jenis tes diagnostik yang mendeteksi keberadaan fragmen protein khusus untuk virus SARS-CoV-2 – virus yang menyebabkan infeksi COVID-19. Tes dilakukan untuk mengidentifikasi protein spesifik pada permukaan virus.
Polymerase Chain Reaction (PCR), di sisi lain, adalah teknik yang relatif baru yang digunakan untuk mendeteksi patogen baru langsung dari spesimen klinis. Ini adalah metode diagnostik standar emas untuk pengujian COVID-19 yang menggunakan amplifikasi gen untuk mendeteksi keberadaan asam nukleat dari agen infeksi individu.
Waktu Penyelesaian:
Test antigen yang disebut sebagai tes cepat digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki infeksi COVID-19 aktif atau sebelumnya berdasarkan spesimen usap nasofaring. Waktu penyelesaian untuk hasil sangat cepat dalam banyak kasus, yang berarti Anda bisa mendapatkan hasil paling cepat dalam 15 menit, atau dalam kasus yang ekstrim, mungkin memakan waktu paling lama satu atau dua hari.
Test PCR mencari keberadaan RNA virus yaitu materi genetik virus, yang memberikan gambaran jelas apakah pasien terinfeksi virus, dan hasilnya bisa memakan waktu 24 hingga 48 jam tergantung lokasi laboratorium.
Spesifisitas:
Test antigen relatif lebih ekonomis daripada teknik molekuler tetapi seringkali kurang sensitif. Karena sensitivitasnya yang rendah, Tes antigen sering kali memberikan hasil negatif palsu. Tes PCR menjanjikan spesifisitas, sensitivitas, dan deteksi dini infeksi COVID-19 yang tinggi, yang secara efektif mempersempit periode jendela viremia.
Test PCR adalah salah satu metode diagnostik laboratorium tercepat dan paling akurat untuk mendeteksi virus COVID-19, dan hasil tes positif dianggap sangat konfirmasi karena tes ganda dilakukan sebelum melaporkan infeksi apa pun.
Jika Anda memiliki gejala yang mirip dengan infeksi COVID-19, maka tes PCR adalah tes yang ideal untuk diagnosis dan deteksi dini karena menjanjikan spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi, yang secara efektif membantu mempersempit periode jendela viremic. Tes PCR menjadi standar emas untuk diagnosis dan deteksi dini virus COVID-19.
Tes antigen cepat relatif ekonomis daripada teknik molekuler tetapi seringkali kurang sensitif dan menghasilkan hasil negatif palsu. Sementara tes cepat mencari keberadaan fragmen protein khusus untuk virus SARS-CoV-2, tes PCR mendeteksi materi genetik virus SARS-CoV-2.