Perbedaan Akinesia dan Apraksia
Berikut perbedaan Akinesia dan Apraksia. Akinesia adalah gangguan di mana orang tidak dapat mengontrol gerakan tubuh dengan cara yang seharusnya.
Apraksia adalah gangguan sistem saraf yang mempengaruhi kemampuan orang untuk gerakan motorik halus dan kadang kemampuan mereka untuk berbicara.
Apa itu Akinesia?
Akinesia adalah masalah dalam mengendalikan gerakan tubuh yang biasanya berada di bawah kendali sadar.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang dapat menderita akinesia. Penyakit otak seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan akinesia. Kurangnya hormon tiroid juga telah dikaitkan sebagai penyebab kondisi tersebut. Gen dapat berperan dalam akinesia juga.
Akinesia biasanya menyebabkan orang kesulitan untuk bergerak cepat. Gerakan mereka melambat. Ketika akinesia ditemukan pada janin, persendian berkontraksi dan paru-paru tidak berkembang secara normal.
Mencatat gejala akinesia adalah bagaimana dokter mendiagnosis masalahnya. Seorang dokter mungkin mencurigai janin mengalami akinesia jika sangat kecil dan tidak banyak bergerak.
Levodopa adalah salah satu obat yang diresepkan untuk mengobati akinesia. Ini membantu dengan mengubah kadar dopamin di sistem saraf pusat. Ini pada gilirannya membantu meningkatkan gerakan pasien.
Apa itu Apraksia?
Apraksia adalah ketika seseorang memiliki masalah dalam melakukan tindakan sadar tertentu. Apraksia dapat menyebabkan masalah dalam gerakan dan juga dalam berbicara.
Penyebab apraksia termasuk kerusakan otak seperti dari stroke atau tumor. Dalam kasus tumor yang tumbuh, apraksia sering memburuk seiring waktu. Ensefalitis juga dapat mempengaruhi cara kerja otak dan dapat menyebabkan beberapa apraksia akibat infeksi.
Pasien sering diminta untuk melakukan aktivitas tertentu dengan menggunakan keterampilan motorik halus. Kemampuan pasien untuk berbicara juga dinilai.
Selain itu, metode MRI dan CT scan otak dapat diselesaikan untuk mencari tanda-tanda cedera yang dapat menyebabkan kondisi tersebut. Ketukan tulang belakang dapat dilakukan jika dicurigai adanya infeksi pada sistem saraf pusat.
Ada berbagai jenis apraksia yang berarti gejalanya berbeda tergantung pada bentuk kondisinya. Sebagian besar penderita apraksia tidak dapat dengan mudah melakukan gerakan motorik halus, misalnya untuk mengambil pena dan menulis.
Apraksia tidak dapat disembuhkan, hanya dikelola. Gangguan tersebut terkadang dapat membaik jika seseorang mengalami cedera otak yang membaik. Namun, hal ini tidak terjadi pada kondisi progresif seperti tumor otak. Terkadang terapi fisik dan wicara dapat bermanfaat bagi pasien.
Perbedaan Akinesia dan Apraksia
- Akinesia adalah hilangnya kemampuan untuk bergerak secara normal. Apraksia adalah gangguan dalam kontrol motorik halus dan kadang-kadang juga berbicara.
- Diagnosis akinesia adalah dengan pemeriksaan fisik yang mencatat gejala yang dimiliki pasien. Dalam kasus janin, akan ada sedikit gerakan dan ukuran tubuh akan menjadi kecil secara tidak normal. Diagnosis apraksia adalah dengan pemeriksaan fisik dan tes seperti CT atau MRI, keran tulang belakang juga dapat dilakukan.
- Kondisi medis seperti hipotiroidisme dan penyakit Parkinson dapat menyebabkan akinesia. Apraksia dapat disebabkan oleh infeksi seperti ensefalitis atau cedera otak traumatis, tumor, atau stroke,
- Dalam kasus akinesia, orang tersebut tidak dapat bergerak secara normal dan hanya dapat bergerak sangat lambat. Sedangkan orang yang menderita apraksia kesulitan melakukan gerakan motorik halus dan dalam berbicara.
- Akinesia diobati dengan menggunakan obat yang mengubah konsentrasi dopamin di sistem saraf pusat. Apraksia terkadang dapat diobati dengan terapi okupasi dan wicara, tetapi tidak dapat disembuhkan.
Itulah perbedaan Akinesia dan Apraksia. Saya harap artikel ini bermanfaat untuk Agan! Terima kasih atas kunjungannya.